Kegiatan Pelantikan
Bantara ini dimulai pada Pukul 14.00 WIB. Seluruh peserta berkumpul untuk
melakukan checking perlengkapan. Materi Packing Barang-barang dan Manajemen
perjalanan tak lupa diberikan oleh Sangga kerja kepada peserta kegiatan. Akhirnya
pada pukul 16.00 WIB peserta diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah
sholat ashar dan memasak air untuk menyeduh susu. Berdoa tak lupa dilakukan
agar perjalanan yang dilakukan berjalan dengan lancar tidak ada suatu halangan
apapun. Akhirnya pada pukul 16.30 WIB kita semua memulai perjalanan kita menuju
Buper Cibun, Desa Sunyalangu, Karanglewas.
Semangat,
kata-kata yang terus kita teriakan agar seluruh peserta dan sangga kerja selalu
bersemangat dalam perjalanan menuju Buper Cibun. Waktu menunjukan pukul 17.50
WIB, dan saat itu kami tepat sampai di Masjid
Pasir Kulon, akhirnya kita memutuskun untuk istirahat sejenak dan
menunaikan ibadan Sholat Maghrib. Setelah semua selesai menunaikan ibadah
Sholat Maghrib, kita semua bergegas berpindah menuju Pendopo eks. Kawedanan
Karanglewas untuk makan bersama.Setelah makan dan istirahat sejenak lakita
meneruskan perjalanan ke Cibun dengan kondisi hujan yang lumayan besar, namun
semangat kita tidak terhapus oleh dinginnya air hujan yang membasahi mantel
kita.
Jalanan
yang menanjak yang cukup menguras tenaga kita lewati bersama tanpa keluh kesah.
Hanya ada rasa semangat untuk menjadi
anggota Penegak Bantara SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto Ambalan Satria Kencana Putra
yang kita rasakan. Hawa dingin, rasa lelah, dan sakit yang menylimuti badan
kita terkalahkan oleh jiwa muda yang bersemangat menjalankan program kerja dari
Dewan Ambalan Satria Kencana Putra..
Takterasa waktu
menunjukan pukul 19.00 WIB, saat itu kita sudah sampai di Desa Kedung Banteng.
Kita istirahat sejenak di lapangan kedung banteng sambil menunggu teman-teman
di belakang yang tertinggal. Hujan pun mulai reda mantel kita lepas dan
melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan kita. Waktu pun semakin malam tetapi tempat
yang kita tuju belum juga terlihat. Tepat pukul 19.30 WIB kita sampai di pintu
masuk Desa Kali Salak, sedikit rasa cape
terhilangkan karena tempat yang kita tuju sudah lumyan dekat. Sorakan semangat
tak luput dari mulut kakak-kakak sangga kerja. Pukul 20.00 WIB kita sampai dibalai desa baseh, kita istirahat
sejenak karena banyak peserta yang kelelahan,
dan akhirnya pukul 20.15 WIB kita melanjutkan perjalan.
Jembatan
gantung berwarna kuning yang kusam dan berlumut menandakan jembatan tersebut telah termakan usia dan mengakibatkan
kita harus berjalan 2 orang untuk melewati jembatan tersebut. Setelah melewati
jembatan kita sudah dihadang jalanan yang sepi suara angin yang sedang
menghembus membuat bulu kuduk pun merinding. Tepat pukul 23.00 WIB kita sampai
di SD N Cibun. Sambil menunggu teman yang di belakang dan tim penyapu, kami
melemaskan otot-otot kaki yang tegang. Setelah istirahat sejenak kita mulai beranjak
untuk menuju tempat tujuan kita yaitu Buper Cibun.
Tak semudah
yang dipikirkan, ternyata jalan menuju Buper Cibun sangat curam, licin dan
menanjak. 30 menit melalui jalan yang terjal dan ekstrim kita langsung di
suguhi tanah lapang yg penuh pohon pinus dengan pemandangan yang begitu indah.
Rasa lelah terbayarlah sudah begitu meliahat kondisi alam ini yang begitu
indah. Gemerlapnya Kota Purwokerto dimalam hari dan hembusan angin segar di
celah-celah rindangnya pohon pinus.
Waktu sudah
semakin larut, akhirnya kita memutuskan untuk mendirikan tenda. Dengan
mengandalan kerjasama diantara kita, tak butuh waktu lama tenda pun telah
berdiri, disini kita sangat mengerti jika segala hal dikerjakan secara bersama
akan lebih mudah dan cepat untuk diselesaikan. Jiwa korsa dan pepatah ”Berat
sama dipikul Ringan sama di jinjing” yang selalu menjadi pedoman kita. Tepat
pukul 01.00 WIB kita semua tidur untuk memulihkan dan mempersiapkan tenaga agar
dapat melanjut kan kegiatan yang sudah direncanakan sangga kerja. Tak terasa
jam menunjukan pukul 05.30 kita bergegas
bangun dan cuci muka untuk mengikuti olahraga. Olahraga yang kami lakukan tidak
terlalu berat, bisa dikatakan sekedar pemanasan. Walau sekedar pemanasan kami
dipaksa untuk menarik semua otot, mungkin karna kelelahan disaat pemanasan
semua tulang kita berbunyi ”krek-krek” dan efeknya tubuh kita kembali ringan
dan semua pegel hilang.
Tak butuh
waktu yang lama setelah pemanasan, kita di ajak untuk menuju Puncak Cibun
disana mata kita di manjakan oleh pemandangan yang sangat indah. Dari atas
puncak cibun kita dapat mellihat kota purwokerto dengn jelas. Sayang beribu
sayang kita menuju puncak sudah siang, jadi kita tidak bisa melihat sunrise
diantara gunung sindoro dan gunung sumbing. Walau begitu kita tetap semangat,
dan kita pun turun untuk kembali ke tempat camp kita untuk masak sarapan pagi. Setelah makan pagi kita semua langsung
membongkar tenda dan membersihkan tempat yg sudah kita gunakan untuk camp.
Tepat pukul
08.30 kita semua bersiap untuk jalan kembali ke lapangan desa sunyalangu. Tak jauh berbeda medan yang kita hadapi,
curam, licin, dan berbatu. Namun semangat kita tidak terkikis sedikitpun. Hanya
dengan bermodal kan HT kita menuju tujuan. Ditengah perjalanan ada salah satu
calon bantara terkena lintah atau pacet, dengan sigap dan cekatan sangga kerja
segera melepas pacet atau lintah itu dengan menggunakan air perasan tembako.
Setelah selesai ditangani dan semua
sudah siap kita kembali melanjutkan perjalanan. Kurang lebih 45 menit menyusuri
sungai kecil di tengah hutan yang penuh dengan jurang, kita pun masuk ke
perkampungan warga desa sunyalangu.
Semua pun
bersorak riang karena tujuan kita sudah dekat. Setelah sekian lama kita
melangkahkan kaki akhirnya terlihat hamparan rumput lapangan desa sunyalangu yang
kita tuju.
Tanpa
berlama lama lagi, kita langsung naik ke
atas truk untuk melanjutkan perjalanan ke sekolah . Dalam perjalanan pulang
kita semua bernyanyi bercanda bersama diatas truk, tak menghiraukan keadaan
jalan yang ramai kita tetap bercanda untuk sedikit melebur lelah dalam diri setelah
melakukan perjalanan yang cukup panjang. Tak terasa kita sudah sampai di sekolah
kita SMK Tujuh Lima 1 Purwokerto. Tak henti kita ucapkan kata syukur didalam
hati, karena kegiatan yang kita laksanakan berjalan dengan lancar tanpa kendala
apapun.
Untuk mengakhiri
kegiatan, kita pun melaksanakan upacara penutupan. Didalam amanat pada saat
upacara penutupan, kak alif sebagai pembina upacara memberikan informasi jarak
tempuh yang kita capai ketika berangkat dan pergi. Peserta pun tercengang saat
kak alif mengatakan bahwa jarak yang telah ditempuh yaitu 35 km. Rasa bangga
dalam hatipun mencuat, tak disangka jika kita bisa melakukan hal itu. Setelah
kita melaksanakan kegiatan itu, kita berfikir jika kita itu mampu melakukan
segala hal jika kita mau berusaha dan berkerja sama. Setelah upacara selesai
kita pun berpisah dan bergegas pulang. Semoga apa yang telah kita laksanakan
bermanfaat untuk dirikita, orang di sekitar kita dan pengalaman ini kita
jadikan acuan untuk berkegiatan selanjutnya.